Resensi
Jadi Saudagar Itu Mudah
Judul : Si
Miskin Jadi Saudagar
Penulis : H.
Basrizal koto
Penerbit : Riau
Mandiri Press
Cetakan : I,
November 2008
Tebal : 68
halaman
Bangsa Indonesia dewasa ini dihadapkan pada suatu
permasalahan yang sangat besar yang diibaratkan sebagai suatu penyakit yang
sangat kronis, suatu penyakit yang dari waktu ke waktu bertambah parah dan akan
bertambah parah lagi apabila tidak segera dicarikan solusi yang tepat.
Permasalahan yang berat yang sedang dihadapi bangsa Indonesia ini adalah
masalah pengangguran.
Bukan suatu rahasia lagi bahwa pengangguran di Indonesia
dari waktu ke waktu semakin meningkat. Para penganggura ini berasal dari
berbagai kalangan, ada dari kalangan yang tidak berpendidikan, berpendidikan
rendah, bahkan ada yang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi atau
tepatnya bisa dikatakan sebagai pengangguran terdidik. Bertambahnya jumlah
penduduk dari tahun ke tahun dan ribuan orang menamatkan pendidikan setiap
tahunnya sedangkan persediaan lapangan kerja semakin sulit hal ini menyebabkan
angka pengangguran semakin meningkat, belum lagi banyaknya para pencari kerja
yang memilih-milih lowongan pekerjaan. Kebanyakan para pencari kerja
berkeinginan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil padahal lapangan kerja yang
tersedia untuk Pegawai Negeri Sipil sangat terbatas dan jika hal ini dibiarkan
secara terus menerus maka Indonesia akan
menjadi pencetak rekor pengangguran terbanyak di dunia. Untuk mengatasi
permasalahan ini kita tidak bisa berharap sepenuhnya kepada pihak pemerintah
untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Terlalu banyak permasalahan yang harus
diselasaikan oleh pemerintah diluar masalah penyediaan lapangan pekerjaan.
Seharusnya kita mampu membuat terobosan sendiri untuk mengatasi masalah
pengangguran tersebut. Kita harus merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi
pencipta lapangan kerja. Minimal lapangan kerja yang kita ciptakan untuk diri
kita sendiri. Jika setiap orang bisa menciptakan lapangan kerja untuk diri
sendiri maka tidak akan ada lagi yang namanya pengangguran di negara kita
tercinta ini. Solusi yang tepat untuk permasalah ini salah satunya adalah
“wirausaha”.
Buku “Si Miskin Jadi Saudagar” karangan H. Basrizal Koto
ini merupakan buku untuk memotivasi menjadi seorang wirausahawan. Buku ini
dibuat untuk memberi spirit bagi kaum muda untuk menjadi seorang pengusaha atau
saudagar, karena sejauh faktanya kebanyakan dari kaum muda gamang dalam
menentukan arah kehidupannya. Mereka lebih banyak memilih karir yang terkadang
hanya ada dalam angan dan mimpi mereka saja. Tapi disaat harus mewujudkan
mimpi-mimpi tersebut mereka terbentur oleh banyak hal. Akhirnya, banyak
diantara mereka yang menjadi pangangguran dan menambah bebean keluarga serta
lingkungan.
Dengan membaca buku ini kaum muda dapat mengubah pola pikir
mereka menjadi yang lebih produktif. Jika awalnya mereka lebih memilih karir
menjadi pegawai negeri, TNI, dan Polri, maka diharapakn setelah membaca buku
ini mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dan mengambil keputusan yang
ditawarkan dalam buku ini yaitu menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Buku ini sangat cocok sekali untuk memotifasi para generesi
muda agar mempunyai keberanian untuk membua wirausaha. Dalam buku ini Basrizal
mencontohkan dirinya yang hanya berpendidikan formal sampai kelas lima SD dan
berasal dari keluarga miskin dapat menjadi seorang pengusaha sukses di
Pekanbaru berkat kegigihan, keuletan dan semangant pantang menyerah. Bagi
Basrizal Koto yang biasa disapa dengan sebutan Basko ini kemiskinan tidak boleh
dinikmati melainkan harus dilawan. Ketua Forum Silahturahmi Saudagar Minang
(FSSM) itu pun berhasil mengalahkan keminskinan.
Dalam buku Si Miskin Jadi Saudagar ini selain menceritakan
kisah perjuangan hidup Basrizal Koto yang memulai usahanya dari nol juga
terdapat kiat-kiat menjadi pengusaha yang sukses. Terlepas dari
kelebihan-kelebihan yang dimiliki buku ini tenyata buku ini juga memiliki
kekurangan yaitu terlalu melebih-lebihkan cerita. Akan tetapi hal itu bisa
dimaklumi karena penulis mencontohkan segala sesuatunya pada diri sendiri.
Disanalah masuknya unsur subjektif dalam penulisan buku ini. Namun buku ini
sangat bagus untuk dijadikan sebagai motifator dalam memulai usaha karena
cerita yang disampaikan benar-benar terjadi dan tidak teori belaka seperti yang
ditulis dalam buku-buku wirausaha yang pernah terbit sebelumnya.
Resensiator Afrima Willi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar