Selasa, 15 Januari 2013

Resensi


Resensi
Jadi Saudagar Itu Mudah

Judul         : Si Miskin Jadi Saudagar
Penulis       : H. Basrizal koto
Penerbit     : Riau Mandiri Press
Cetakan     : I, November 2008
Tebal         : 68 halaman

Bangsa Indonesia dewasa ini dihadapkan pada suatu permasalahan yang sangat besar yang diibaratkan sebagai suatu penyakit yang sangat kronis, suatu penyakit yang dari waktu ke waktu bertambah parah dan akan bertambah parah lagi apabila tidak segera dicarikan solusi yang tepat. Permasalahan yang berat yang sedang dihadapi bangsa Indonesia ini adalah masalah pengangguran.
Bukan suatu rahasia lagi bahwa pengangguran di Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat. Para penganggura ini berasal dari berbagai kalangan, ada dari kalangan yang tidak berpendidikan, berpendidikan rendah, bahkan ada yang berasal dari kalangan berpendidikan tinggi atau tepatnya bisa dikatakan sebagai pengangguran terdidik. Bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun dan ribuan orang menamatkan pendidikan setiap tahunnya sedangkan persediaan lapangan kerja semakin sulit hal ini menyebabkan angka pengangguran semakin meningkat, belum lagi banyaknya para pencari kerja yang memilih-milih lowongan pekerjaan. Kebanyakan para pencari kerja berkeinginan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil padahal lapangan kerja yang tersedia untuk Pegawai Negeri Sipil sangat terbatas dan jika hal ini dibiarkan secara  terus menerus maka Indonesia akan menjadi pencetak rekor pengangguran terbanyak di dunia. Untuk mengatasi permasalahan ini kita tidak bisa berharap sepenuhnya kepada pihak pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Terlalu banyak permasalahan yang harus diselasaikan oleh pemerintah diluar masalah penyediaan lapangan pekerjaan. Seharusnya kita mampu membuat terobosan sendiri untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut. Kita harus merubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Minimal lapangan kerja yang kita ciptakan untuk diri kita sendiri. Jika setiap orang bisa menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri maka tidak akan ada lagi yang namanya pengangguran di negara kita tercinta ini. Solusi yang tepat untuk permasalah ini salah satunya adalah “wirausaha”.
Buku “Si Miskin Jadi Saudagar” karangan H. Basrizal Koto ini merupakan buku untuk memotivasi menjadi seorang wirausahawan. Buku ini dibuat untuk memberi spirit bagi kaum muda untuk menjadi seorang pengusaha atau saudagar, karena sejauh faktanya kebanyakan dari kaum muda gamang dalam menentukan arah kehidupannya. Mereka lebih banyak memilih karir yang terkadang hanya ada dalam angan dan mimpi mereka saja. Tapi disaat harus mewujudkan mimpi-mimpi tersebut mereka terbentur oleh banyak hal. Akhirnya, banyak diantara mereka yang menjadi pangangguran dan menambah bebean keluarga serta lingkungan.
Dengan membaca buku ini kaum muda dapat mengubah pola pikir mereka menjadi yang lebih produktif. Jika awalnya mereka lebih memilih karir menjadi pegawai negeri, TNI, dan Polri, maka diharapakn setelah membaca buku ini mereka dapat memperoleh pengetahuan baru dan mengambil keputusan yang ditawarkan dalam buku ini yaitu menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Buku ini sangat cocok sekali untuk memotifasi para generesi muda agar mempunyai keberanian untuk membua wirausaha. Dalam buku ini Basrizal mencontohkan dirinya yang hanya berpendidikan formal sampai kelas lima SD dan berasal dari keluarga miskin dapat menjadi seorang pengusaha sukses di Pekanbaru berkat kegigihan, keuletan dan semangant pantang menyerah. Bagi Basrizal Koto yang biasa disapa dengan sebutan Basko ini kemiskinan tidak boleh dinikmati melainkan harus dilawan. Ketua Forum Silahturahmi Saudagar Minang (FSSM) itu pun berhasil mengalahkan keminskinan.
Dalam buku Si Miskin Jadi Saudagar ini selain menceritakan kisah perjuangan hidup Basrizal Koto yang memulai usahanya dari nol juga terdapat kiat-kiat menjadi pengusaha yang sukses. Terlepas dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki buku ini tenyata buku ini juga memiliki kekurangan yaitu terlalu melebih-lebihkan cerita. Akan tetapi hal itu bisa dimaklumi karena penulis mencontohkan segala sesuatunya pada diri sendiri. Disanalah masuknya unsur subjektif dalam penulisan buku ini. Namun buku ini sangat bagus untuk dijadikan sebagai motifator dalam memulai usaha karena cerita yang disampaikan benar-benar terjadi dan tidak teori belaka seperti yang ditulis dalam buku-buku wirausaha yang pernah terbit sebelumnya.
Resensiator Afrima Willi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2005


Tidak ada komentar:

Posting Komentar